Sabtu, 26 Maret 2011

dot (.)

19 maret 2011. 

entah harus bahagia, atau harus menitikkan air mata, melihat mentari pagi tak bersinar lagi.
begitu konyol memang, apa guna berdiam dan bertahan menatap hamparan semai bunga ku layu dan terbakar.
tak perlu lah bermain dengan kata untuk sekedar menghapus duka. Gelak tawa tak sempurna....

tak begitu menyayat, tapi cukup memberi bekas. ^_^
gravitasi tak berfungsi, tak lekat aku dengan bumi, cukup lah aku berpegang pada semai ku layu dan terbakar.

mengerti....?????
mungkin tidak.

ku tanya pada siapa yg mengerti tak mengerti, ku tanya pada yang tak mengerti membisu.
tak perlu ku tanya, karna ku tau jawabannya "tak ada".

menanti matahari hanya menyinari satu rumah saja, tentu tidak akan pernah....
cukup membuat garis lengkung untuk terlihat tetap tersenyum pada yang menyinari....

hening, aku diam....
bulan sabit tak tersenyum mengejek, aku tau itu....
itu senyum tulus memoles bahagia.

tak cukup baik aku berkata, sudah.......
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar